Hal dilematis kadang dihadapkan pada sarjana muda yang berniat ikut Sm3t, syarat ikut sm3t adalah bertitel sarjana namun seperti yang kita ketahui rata-rata mahasiswa yang telah menyelesaikan studinya biasanya berumur 22 tahun. Usia 22 tahun adalah usia dimana seseorang telah cukup dewasa, jika berbicara tentang gender maka usia 22 tahun adalah usia yang sudah terbilang matang bagi seorang wanita untuk membina rumah tangga atau menikah.
Namun jika memilih ikut sm3t maka niat untuk menikah mesti diundur beberapa tahun kemudian. Jika diasumsikan usia guru setelah mengikuti kontrak sm3t dan pendidikan profesi guru (PPG) yang jika dikalkulasikan totalnya berdurasi hampir 3 tahun maka usianya sekitar 25 tahun.
Pada praktiknya, rata-rata perempuan menikah saat berusia 25 tahun dan pria 27 tahun. Menikah di usia ideal, kedua mempelai sudah siap dan matang secara psikologis sehingga risiko terjadinya perceraian pun lebih minim. Secara psikologis, mereka sudah lebih stabil dalam menyikapi banyak hal dalam kehidupannya.
Akan tetapi terkadang harapan tidak sesuai realita, bagi laki-laki menikah hanya menunggu kapan siap lahir dan batin namun bagi wanita menikah adalah perkara menunggu dan menunggu sampai seseorang datang untuk mempersuntingnya. menunggu butuh kesabaran karena bisa jadi yang ditunggu butuh bertahun-tahun sampai ia datang.
Jodoh adalah rahasia tuhan bisa jadi tidak memilih ikut Sm3t karena berharap jodoh datang tapi waktu yang dinanti tak jua bersua dan bisa jadi memilih ikut sm3t sambil memperbaiki diri dan menyibukkan diri dalam kebaikan akhirnya malah bisa bertemu dengan jodoh.
Namun Jika suatu hari engkau telah dinyatakan lulus sm3t dan tiba-tiba seseorang datang mempersuntingmu mana yang akan engkau pilih ? menikah atau justru ikut sm3t?
jawabannya jelas anda yang lebih mengetahui. tapi lebih bijak jika jodoh telah datang maka harus disambut dan yakini bahwa Jodoh masih lebih baik dari karir karena karir bisa dipilih namun jodoh kadang tak datang dua kali.
Ikut SM3T Berarti Menunda Pernikahan Selama 3 Tahun! Berani?
[Source]